Rembang – Innalillahi, umat Islam Indonesia saat ini tengah berduka. Pasalnya, umat Islam kehilangan tokoh kharismatik KH. Dimyati Rois atau yang akrab disapa Abah Dim. Ketua Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini dikabarkan meninggal dunia dini hari pukul 01.13 WIB, di Rumah Sakit Togorejo, Semarang Jawa Tengah pada, Jum’at (10/06/2022).
Kiai sepuh asal Kendal Jawa Tengah ini meningal dunia di usia 77 tahun. Kabar duka ini disiarkan langsung di akun media sosial Pondok APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah. Abah Dim merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadlu Wal Fadilah yang didirikan di Kp. Djagalan, Kutoharjo, Kaliwungu pada 1985.
Abah Dim lahir di Bulakamba,, Brebes, Jawa Tengah pada 5 Juni 1945. Beliau menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Beliau juga pernah ngangsu kaweruh di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah selama belasan tahun.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Keluarga Besar Partai Kebangkitan Bangsa mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya KH. Dimyati Rois (Ketua Dewan Syura DPP PKB dan Mustasyar PBNU) pada hari Jum’at 10 Juni 2022. Semoga Allah SWT menerima amal baik dan menempatkannya di sisi – Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan lahir bati. Amiin,” dikutip dari laman Instagram dpp_pkb.
Abah Dim merupakan salah satu anggota Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terpilih pada Muktamar Nu ke-34 Pada Bulan Desember 2021 lalu di Bandar Lampung. Abah Dim bersama 8 kiai lainnya yang tergabung dalam AHWA terseut memutuskan KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026.
Sebagai seorang ulama’, Abah Dim merupakan sosok seorang ulama yang kharismatik. Abah Dim memiliki kepribadian yang sangat baik dan penuh dengan kesederhanaa, baik dari pengikutnya (santrinya) maupun dengan masyarakat yang lain.