PATI – Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, sepanjang Januari hingga Desember tahun ini kasus demam berdarah (DBD) sudah mencapai 412 kasus. Dari data tersebut empat di antaranya meninggal dunia.
Menanggapi hal itu, Calon Anggota Legislatif (Caleg) Kabupaten Pati, Mohammad Mujib meminta masyarakat waspada. Apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan.
“Harus lebih hati-hati. Khususnya anak-anak, karena rawan terjangkit DBD,” ujar Gus Mujib, sapaan akrabnya.
Caleg Dapil Pati 3 ini juga mengimbau masyarakat menerapkan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan, supaya dapat terhindar dari DBD.
“Penting sekali menjaga kebersihan lingkungan. Karena biasanya nyamuk suka tempat-tempat yang kurang bersih, terutama ketika di situ ada genangan air,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Pati Aviani Tritanti Venusia mengatakan, bahwa kasus DBD tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 911 kasus.
Menurutnya, faktor cuaca menyebabkan kasus DBD mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Di mana pada tahun ini kemarau lebih panjang dibanding sebelumnya.
“Tahun ini kemarau agak panjang, baru-baru ini saja ada hujan. Hal ini mengakibatkan tidak banyak air bersih yang menggenang, sehingga dimungkinkan populasi aedes aegypti tidak terlalu banyak,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan berbagai pencegahan agar kasus DBD tidak meningkat. Baik melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), penaburan Abate maupun pengasapan atau Fogging.
Untuk PSN, katanya, dilakukan di Puskesmas se-Kabupaten Pati, yakni dengan bersih-bersih rumah dan lingkungan sekitar.
“PSN wajib dilakukan setiap 1 minggu sekali untuk memutus rantai penularan DBD,” katanya.
Sementara, katanya, penaburan Abate dilakukan di lokasi yang sulit dilakukan pemberantasan. Kemudian, Fogging merupakan solusi terakhir dalam memberantas DBD. “Syaratnya ketika PSN dan penaburan abate telah dilakukan,” ujarnya. –mf/red