PATI – Kasus demam berdarah atau DBD membludak di Desa Klayusiwalan, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati.
Pemerintah desa setempat pun meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati melakukan foging dari rumah ke rumah, supaya kasus tidak terus bertambah.
Kepala Desa Klayusiwalan Siswanto mengatakan bahwa kasus DBD di daerahnya sedang merajalela. Bahkan, katanya, setiap hari kasus terus bertambah.
“Total minggu lalu saja itu positif DBD, itu yang terdeteksi sekitar 21. Ini selalu bertambah. Dan setiap hari ada yang ke rumah sakit,” katanya, Rabu (10/1/2024).
Pihaknya pun mengaku sudah menerapkan langkah antisipasi seperti yang disarankan Dinas Kesehatan Pati, di antaranya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Namun, masih saja kasus DBD membludak di Desa Klayusiwalan.
“Sampai detik ini, penyakit tersebut masih tetap merajalela. Saat ini yang ada di RS Budi Agung sekitar enam orang. Yang di Puskesmas juga sama. Jadi hampir setiap hari desa kita itu ada yang berada di rumah sakit karena DBD,” ujarnya.
Agar kasus tidak makin bertambah, pihaknya sudah mengajukan permohonan foging agar dilakukan di semua rumah warga. Pihaknya pun siap secara mandiri membayarnya, mengingat anggaran foging di Dinkes terbatas.
“Dari kami ada 18 RT. Kami bersedia membayar secara mandiri. Kemarin sudah meminta ke dinas terkait untuk segera dijalankan,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, calon anggota legislatif (caleg) Dapil Pati 3, Mohammad Mujib mendorong pemerintah segara tanggap mengatasi persoalan tersebut. Apalagi, kasus di Desa Klayusiwalan terus bertambah.
“Pemerintah harus segera tanggap supaya tidak sampai menimbulkan korban,” kata Gus Mujib, sapaan akrabnya.
Politisi asal PPP ini juga berharap pemerintah melalui Dinkes segera melakukan foging, mengingat kasus sudah banyak.
“Ini urgent dilakukan foging. Supaya kasus tidak semakin menyebar,” tandasnya.–mf/red