Kebanyakan Wisata Dikelola Pokdarwis, Gus Mujib Dorong Pemerintah Berikan Pendampingan

PATI – Kabupaten Pati memiliki puluhan objek wisata, mulai dari wisata alam, edukasi, hingga religi.

Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati Muhammad Roni menyampaikan dari total 23, hanya empat objek wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati. Sisanya dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Ia menyebutkan objek wisata yang dikelola Pemkab Pati di antaranya, objek wisata Gunungrowo yang ada di Desa Sitiluhur Kecamatan Gembong, dan Sendang Tirta Marta Sani di Desa Tamansari, Kecamatan Tlogowungu.

Kemudian, Makam Syekh Jangkung di Desa Landoh, Kecamatan Kayen, dan Goa Pancur di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen.

“Objek wisata keempatnya kami fasilitasi dan segala pengelolaan datang dari kami. Ada pun beberapa fasilitas yang kami sediakan di sana. Untuk pengelolaan objek wisata lain sebagian besar dikelola oleh kelompok warga setempat, dari Pokdarwis,” katanya.

Ia mengaku, pemasukan dari pariwisata lebih banyak mengalir ke Pokdarwis atau masyarakat setempat daripada ke kas Pemkab Pati.

“Maka, ini menciptakan kemandirian ekonomi dan keberlanjutan pariwisata di tingkat lokal,” ujarnya.

Sementara itu, calon anggota legislatif (caleg) Dapil Pati 3, Mohammad Mujib mendorong pemerintah terus memberikan pendampingan terhadap pengelola wisata di Kabupaten Pati.

Menurutnya, banyak objek wisata di Bumi Mina Tani membutuhkan bantuan dari pemerintah, khususnya terkait fasilitas infrastruktur.

“Akses untuk menuju tempat wisata harus dipermudah, seperti pembangunan jalan. Apalagi banyak wisata di Pati merupakan wisata alam, yang letaknya di pojok-pojok daerah Pati,” kata Gus Mujib, sapaan akrabnya.

Tak kalah penting, katanya, adalah pemberdayaan Pokdarwis. Karena mereka menjadi ujung tombak bagaimana pariwisata ini berjalan.

“Harapannya, jangan hanya jumlah wisatanya saja yang diperbanyak. Tapi bagaimana kualitasnya dan fasilitasnya, sehingga dapat menarik para pengunjung di Pati,” harapnya.

“Ke depan kita harapkan wisata di Pati tidak kalah dengan ojek wisata di daerah sebelah, seperti Rembang dan Jepara, yang sudah bisa dikatakan cukup berkembang pesat,” imbuhnya. –mf/red