PATI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari 2024.
Kepala BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengatakan bahwa saat ini curah hujan yang terjadi masih dalam kategori ringan atau sedang.
Pihaknya memprediksi Januari hingga Februari 2024 nanti wilayah Kabupaten Pati yang kerap mengalami bencana banjir setiap tahunnya akan terjadi lagi.
“Tapi ini kita harus tetap masih waspada, karena sebaran awan hujan itu belum merata. Maka kenapa kemaren daerah di Pati tanggal 5 Oktober dan di 27 November sudah ada banjir bandang, karna memang curah hujannya deras dititik itu,” ungkapnya.
Wilayah tersebut berada di Pati bagian selatan yang terletak di kaki Pegunungan Kendeng.
“Jadi wilayah Tambakromo, mulai Godo sampe dengan Angkatan Lor, Angkatan Kidul itu waspada, Tanjunganom Gabus, dan kalau wilayah Sukolilo itu jelas karena memang mulai dari Prawoto kebawah,” jelas dia.
Selain bencana banjir, musim hujan juga rawan bencana longsor. Khususnya di wilayah Pati utara yang terletak di lereng gunung Muria.Selain bencana banjir, musim hujan juga rawan bencana longsor. Khususnya di wilayah Pati utara yang terletak di lereng gunung Muria.
“Untuk wilayah longsor di daerah Gembong, Tlogowungu, Cluwak dan Gunungwungkal itu yang sangat bahaya longsor. di tahun 2022 kemaren kita punya pengalaman kejadian di Tunjungrejo dan Bulumanis Kidul margorejo itu di bulan Juli,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, calon anggota legislatif (caleg) dapil Pati 3, Mohammad Mujib mengimbau masyarakat lebih waspada. Mengingat, setiap puncak musim hujan wilayah Pati selalu dilanda bencana.
“Harus benar-benar waspada. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, bencana banjir dan longsor selalu melanda melanda sejumlah wilayah Pati saat memasuki musim hujan,” kata Gus Mujib, sapaan akrabnya.
Di sisi lain, dirinya juga mendorong pemerintah harus selalu siap siaga. “Jangan sampai saat bencana datang pemerintah malah kelabakan. Jangan sampai terjadi. Nanti rakyat yang paling dirugikan,” ujarnya.
Ia juga mendorong pemerintah segera melakukan penghijauan di sekitar Pegunungan Kendeng. Karena, itu disinyalir menjadi penyebab utama banjir di Pati.
“Juga soal normalisasi sungai harus dilakukan. Karena, beberapa sungai di Pati sudah mulai terjadi pendangkalan,” katanya.–mf/red