Bupati Hafidz Minta FKUB dan FPK Bantu Sosialisasi Bahaya Covid-19

JANJI: Bupati Rembang DIdampingi Wakil Bupati Rembang Mengukuhkan Pengurus FKUB dan FPK Rembang

Rembang – Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Rembang masa bakti 2021-2026 resmi dikukuhkan. Pengukuhan pengurus FKUB dan FPK dipimpin langsung oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz di pendapa museum Raden Ayu Kartini, Rabu (9/6).

Bupati Rembang Abdul Hafidz dalam kesempatan itu menyampaikan, tugas berat bagi pengurus baru FKUB dan FPK sudah menanti. Tidak hanya untuk menjaga kerukunan antar umat beragama maupun antar suku saja, namun Bupati meminta kedua organisasi tersebut ikut mensosialisasikan bahaya virus Covid-19.

Menurut Bupati di tengah pandemi seperti ini masih ada sekelompok masyarakat yang masih menganggap Covid-19 itu tidak ada. Bahkan ada yang menganggap itu hanya sebuah rekayasa.

Jika hanya pemerintah saja yang bergerak, dirasanya masih belum cukup untuk memberikan pemahaman akan bahaya Covid-19. Meskipun seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) dan keuangan di pemerintahan dikerahkan semuanya untuk penanganan Covid-19, dirasa tidak bisa maksimal.

“Kalau hanya pemerintah yang jadi corong, pemerintah hanya koar-koar itu masih belum bisa. Apalagi ada pemahaman bahwa Covid-19 itu tidak ada, itu hanya rekayasa, masih ada yang seperti itu. Betapa beratnya pemerintah untuk mengatasi Covid-19 ini. Dari SDM yang ada dikerahkan semua, dari keuangan dipusatkan semua untuk penanganan Covid-19. Tetapi masyarakat berbalik dari pemahaman, ini berat,” jelasnya.

Dengan bantuan dari FKUB dan FPK dalam membantu pemerintah mensosialisasikan bahaya Covid-19, dirinya yakin pemahaman di masyarakat pasti akan berubah. Dari yang awalnya tidak percaya menjadi percaya bahaya Covid-19 itu nyata.

FKUB dan FPK juga diminta untuk menjelaskan kepada masyarakat perkembangan Covid-19 di Kabupaten Rembang. Sekaligus memberitahu penanganan dampak sosial dan ekonomi akibat Covid-19.

“Saya berharap sekali kepada FKUB dan FPK ini mampu membantu pemerintah untuk bersama masyarakat menjelaskan kondisi terkini dan penanganan Covid-19. Baik itu penanganan kesehatannya maupun dampak sosial dan ekonominya,” bebernya.

Lebih lanjut orang nomor satu di Rembang itu menjelaskan, meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Rembang usai liburan membuat Pemkab kembali memperketat kegiatan masyarakat. Mulai dari pembatasan jam operasional pasar, hingga penutupan lokasi wisata dan tempat hiburan. (kid/fatih)