Rembang – Sebanyak 29 santri dari berbagai pesantren di Kabupaten Rembang mengikuti kegiatan pelatihan wirausaha yang diadakan oleh Dinindagkop UKM Kabupaten Rembang, Kamis (10/6/2021). Mereka mengaku sangat antusias dengan diadakannya kegiatan tersebut.
Ahmad Ilyas, salah satu santri dari Pondok Pesantren Al-Hidayat Lasem menyampaikan terimakasihnya kepada Dinindagkop UKM Rembang. Menurutnya, dengan diadakannya kegiatan pelatihan tersebut, para santri bisa lebih diberdayakan. Ia mengaku belajar banyak dari para mentor yang mendampingi pelatihan.
“Dari yang sebelumnya kita cuma menikmati kopi sebagai konsumen, nah sekarang kita diajari cara membuatnya bagaimana. Mentor-mentornya juga merupakan barista-barista profesional,” ujarnya kepada
“Terus nanti santri nggak cuma paham ngaji saja. Tapi kalau keluar pesantren akhirnya bisa membuka usaha kopi sendiri, baik kopi modern maupun dengan,” imbuhnya.
Hal serupa juga diutarakan oleh Muhammad Chobir, santri dari Pondok Pesantren Al-Hasani, Bajingjowo, Sarang. Ia menyebut, selain harus pintar mengaji, seorang santri juga harus memiliki keterampilan yang bisa diterapkan untuk menunjang perekonomiannya setelah lulus kelak. Dalam hal ini khususnya adalah keterampilan dalam berwirausaha.
“Agar santri tidak dipandang sebelah mata. Santri harus bisa berwirausaha dan mandiri,” tuturnya.
Sementara itu, Adi selaku mentor dari Kedai Kopi Mlete menjelaskan, bisnis kopi saat-saat ini bisa dibilang sangat menjanjikan. Terlebih untuk kopi modern, menyusul banyaknya coffee Shop yang menjamur hampir di setiap daerah di Indonesia. Termasuk juga Kabupaten Rembang. Maka dari itu, menurutnya sudah sangat tepat para santri belajar bagaimana cara membuat kopi kekinian, mengenali jenisnya, dan bersentuhan dengan alat-alat pengolahan kopi modern.
“Menjanjikan sekali bisnis kopi, Mas, apalagi kopi modern. Anak-anak sekarang banyak main ke coffee shop, selain untuk ngopi juga kebutuhan konten,” jelasnya.
Berlangsung selama 4 hari di Gedung Hemat, acara tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Bupati (Rembang) Wabup dan diharapkan akan berkesinambungan dalam rangka memberdayakan para santri dan mengurangi angka pengangguran.