Rembang – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas rencana pengembangan model kemitraan untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dalam kunjungan tersebut turut hadir Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Sekretaris Jenderal Saifullah Yusuf, dan jajaran PBNU lainnya.
Sekretaris Majelis Syariah DPP PPP Choirul Saleh Rasyid menjelaskan substansi yang dibahas dari pertemuan tersebut berkaitan dengan ide Sustainable Development Goals (SDGs).
“Salah satu tujuan SDGs adalah bagaimana mengakhiri kemiskinan dan kelaparan. Apalagi, sejak berdiri pesantren telah terbukti menangani santri yang kategori tidak mampu secara ekonomi,” kata Choirul Saleh Rasyid dalam keterangan tertulis, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya, dari pertemuan tersebut tergambar bahwa peran pondok pesantren (Ponpes) tidak hanya sebatas untuk menuntut ilmu agama saja. Namun Ponpes memiliki peran untuk membantu pemerintah dalam memberantas kemiskinan.
“Ponpes bukan hanya lembaga untuk perdalam ilmu agama, melainkan kawah candradimuka lembaga perjuangan dan pengabdian pada masyarakat. Sejak ratusan tahun lalu, Ponpes yang ada di nusantara ini kerap menggratiskan biaya bagi santri yang mondok bahkan sekolah,” katanya.
Choirul Saleh Rasyid menambahkan, Ketum PBNU setuju untuk membangun kerja sama dengan pemerintah guna memberantas kemiskinan. Nantinya, Ketum PBNU akan membuat tim khusus guna mengawal bagimana pemerintah menterjemahkan SDGs dengan kebijakan berbasis upaya pengentasan kemiskinan dan kelaparan.
“Nanti Ketum dan jajaran PBNU akan menunjuk tim khusus untuk berkolaborasi dengan pemerintah dalam hal ini salah satunya Bappenas,” tutupnya.
(Ana/Mj)
Sumber: Detiknews