PATI – Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Muhammad Mujib mengimbau masyarakat tidak membakar petasan saat merayakan even tutup tahun itu.
Hal ini dikarenakan dampak petasan yang berbahaya, bahkan dapat mengancam nyawa.
“Selain itu, petasan dinilai mengganggu lingkungan dan ketenangan warga masyarakat,” kata Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dapil Pati 3 ini.
Senada, juga disampailan Polda Jawa Tengah. Bahwa meledakkan atau membakar petasan tidak diizinkan, hal ini diatur dalam Undang-undang Darurat Tahun 1951 serta sejumlah aturan lainnya.
Polda pun menyorot banyaknya korban berjatuhan akibat petasan, baik itu anak-anak maupun dewasa
“Bahkan ada rumah yang ludes gara-gara ledakan mercon, Maka itu, mercon dilarang karena dampaknya yang berbahaya,” kata Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Satake Bayu.
Meski demikian, Kombes Satake menyebut masyarakat diperbolehkan menggunakan kembang api saat merayakan malam tahun baru, namun dengan persyaratan tertentu.
“Penggunaan kembang api dalam skala besar harus ada izin. Perusahaan atau kelompok masyarakat yang ingin menyalakan kembang api saat malam tahun baru, silahkan mengurus perijinannya, Untuk informasi lengkap silakan hubungi satuan intelkam di polres terdekat,” ujarnya
Kabidhumas menyampaikan, Polda Jateng dan jajaran akan all out mengamankan perayaan malam tahun baru. Polisi akan memonitor setiap kegiatan masyarakat, melakukan penjagaan dan patroli untuk menjaga kenyamanan warga pada malam tahun baru.
Dirinya juga mengimbau masyarakat bersikap bijak serta mempertimbangkan banyak faktor sebelum keluar rumah untuk merayakan malam pergantian tahun
“Hindari arak-arakan yang dapat merugikan kita dan pengendara lainnya, Apalagi saat ini sering turun hujan. Tolong diperhatikan faktor kesehatan serta keselamatan sebelum bepergian,” lanjutnya.
“Lebih baik malam tahun baru diisi dengan kegiatan positif seperti mengisi quality time bersama keluarga atau kegiatan lain yang bermanfaat,” imbuhnya
Secara pribadi, dirinya mengapresiasi kalangan agamawan, yang mengadakan kegiatan keagamaan seperti pengajian maupun berdoa bersama di tempat ibadah.
“Datangnya tahun baru adalah momen yang harus disyukuri. Untuk itu mengisi malam tahun baru dengan kegiatan-kegiatan rohani adalah hal yang patut diapresiasi,” tandasnya.