Home Cerita ‘Menikmati Eksotisme Lasem, Kota Pusaka’

‘Menikmati Eksotisme Lasem, Kota Pusaka’

WAJAH baru Lasem kini semakin memantik minat masyarakat untuk berkunjung ke salah satu Kecamatan di Rembang ini. Dengan julukan atau predikat baru, yaitu Lasem Kota Pusaka, Lasem kini benar-benar sudah ditata sedemikian rupa, layaknya kota kecil yang klasik, unik, dan benar-benar terkesan sebagai kota jadul, seperti suasana yang kita dapati ketika kita berkunjung di Kawasan Marlboro, Yogyakarta ataupun kota Lama Semarang.

Tentu, Kota Lasem mempunyai karakteristik tersendiri. Banyakya situs-situs dan tempat bersejarah, Lasem tentu memiliki magnet khusus bagi mereka pecinta sejarah. Situs yang paling menonjol ketika kita memasuki kota Lasem adalah Masjid Jami’ Lasem, dan Kawasan sekitar masjid Jami’ Lasem. Yaitu alun-alun, Kawasan Pecinan Desa Karangturi, Pondok Pesantren Kauman Lasem, dan Rumah Oei.

Kawasan ini kini telah didesain menjadi kota kecil yang memesona yang menghadirkan ketakjuban setiap pengunjungnya. Lampu-lampu hias berwarna kuning memunculkan suasana redup yang syahdu ketika kita menikmati Lasem di malam hari. Lampu ini terpasang di sekeliling alun-alun dan masjid Jami Lasem. Tak tertinggal pula lampu kota yang menjulang tinggi, mendukung gemerlapnya kompleks alun-alun Lasem ini.

Pada malam hari, pengunjung dipastikan akan betah berlama-lama di alun-alun kota yang dijuluki pula kota santri atau Tiongkok kecil ini. Puluhan kursi taman telah terpasang di sepanjang pinggir jalan, akan sangat memanjakan pengunjung untuk menikmati alun-alun Lasem, terutama di malam hari. Atau sekadar untuk jalan-jalan dan ber-swa foto, keeksotisan Lasem ini tampaknya telah menjadi destinasi favorit pengunjung, baik domestic bahkan luar negeri.

Tentu saja kita semua berharap, penataan kota Lasem ini adalah untuk menjaga kelestarian sejarah Kota Lasem. Lasem yang pernah menjadi pusat peradaban di Jawa, bahkan nusantara.

(Bersambung)

Mohammad Mujib

Pemandangan alun-alun Lasem di malam hari. (foto: ist)