TOKOH DUA DUNIA,Pembaharu dari Pesisir Lasem. Oleh : AM. Faishol Nadjib M.Sc

Gus Faishol Anggota DPRD BLORA Fraksi PPP

Tidak banyak tokoh yang berhasil dalam dunia sekaligus, dunia Politik dan dunia keilmuan-keulama’an, satua diantaranya adalah KH Thoefoer Lasem, ayah dari Sekjend PPP Arwani Thomafi.  Sama seperti Gus Dur dan KH Ma’ruf Amin, sukses di karir politik namun juga sukses mejadi ulama’ panutan Bangsa, Kyai Thoefur pun demikian adanya, aktif di perpolitikan dengan duduk sebagai dewan rakyat, juga aktif berkhidmat di masyarakat, mengajar pesantren dan sebagai ta’mir masjid jami’ Lasem.

Lahir di kota lasem tepat pada hari kemerdekaan 17 Agustus.”Thoyfoer ” itulah ejaan nama benarnya, brgkali sangat banyak yang belum mengetahuinya, namun ketika menyebut dg nama panggilannya banyak orang pasti mengenalnya dengan baik, ya beliaulah tokoh dua dunia.

Foto Abah Thoyfoer, Ibu Muhimmah bersama KH. Abdul Hamid (karya Abil Mafahim)

Kang Pur & Yi Thoifur

Kang Pur Beliau biasa di sapa di Lasem, dipastikan yang memanggil ini sudah berumur 50 th keatas, yang tak lain adl teman kecil, teman bermain dan beberapa saudara beliau, mereka tetap saja memanggil dg (sebutan akrab) Kang Pur.  Walaupun kang Pur sudah menjadi tokoh berkelas Nasional, masih ada beberapa tukang becak dan penjual rokok yang menceritakan tentang beliau dg masih menyebut kang Pur.

artinya apa, kang Pur adalah tokoh yang proletar, merakyat dan sangat akrab dengan kawan dan sahabatnya, sehingga sudah sebesar apapun namanya, orang tetap enjoy memanggil kang Pur, dan kalau melihat cerita ini pasti beliau juga enjoy di panggil kang Pur

Padahal di sisi lain banyak yang memanggil Yi Thoifur,  Sebutan yang masyhur sampai sekarang, banyak khalayak luas menyebut tokoh ini dg Yi Thoifur. Beliau sebenarnya adalah seorang kiyai, putra dr Kiyai, dan cucu dr seorang kiyai, biasanya trah kyai lazim di sebut Gus, seperti Gus Dur, Gus Mus, dll. tetapi rasanya jarang yang menyebut beliau dg Gus Thoifur.

Beliau juga seorang Haji, tetapi beliau tidak masyhur Krn kehajianya, seperti Haji Lulung misalnya. beliau masyhur Krn kekiyaianya, keilmuanya, yang selalu mengajarkan benih benih kebajikan kpd masyarakat, tak lelah dan sabar murui NGAJI para santri, sehingga beliau di sapa yi thoifur.

Gus Arwani Thomafi Sekjend PPP, Putra dari Abah Thoyfoer

Politik dan Ngaji

Kiyai Thoefur selain terkenal sebagai pribadi yang istiqomah, juga identik sebagai pembaharu. Di saat politik menjadi sesuatu yang tabu di kalangan kyai, Kyai Thoifur justru aktif di perpolitikan, dengan madzhab ala seniorya Mbah Maemun Sarang. Ketika para kyai (yang terjun di dunia politik) beralih ke partai lainpun, Kyai Thoifur tetap istiqomah di partai Islam Petiga.

Karir Kyai Thoifur di dunia Politik bukan asal lewat saja, DPR Provinsi, DPR RI dan ketua Team Formatur DPP pernah di jalaninya, Kyai Thoefur berhasil meletakan dasar pondasi politik ala santri kepada kader penerusnya, Tegas, Berani, Santun dan beretika.

Selain politik Beliau juga sangat aktif di dunia ngaji mengaji, mengurus jamiyyah NU dan menjadi bagian dari nadziriyah Masjid Jami’. Dunia ini adl dunia nyata beliau yang sebenarnya, lebih separo dr kehidupannya, di habiskan pada dunia ini. Dunia perngajian dan permulangan. Ya Krn kebetulan beliau juga mempunyai seorang istri yang setali tiga uang, coro jowo “Tumbu oleh tutup” yang mempunyai visi dan kesenangan yang sama, sama sama seneng ngopeni, nyopo lan mbaturi masyarakat. Istri beliau bernama bu nyai muhimmah.

Wujud dr kesenangan beliau berdua telah melahirkan sebuah pesantren besar di lasem bernama Al HAMIDIYYAH, yang sampai sekarang masih eksis di dunia pendidikan, baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan tekhnologi. Ada beberpa unit pendidikan yang bernaung di AL HAMIDIYYAH ini, mulai SMK avicenna, SDIT, SMP, MI, paud, dan TPQ, yang kesemuanya menorehkan prestasi di bidangnya.